Contoh Soal Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Contoh Soal Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Dalam menghitung nilai penyusutan atau nilai depresiasi suatu aktiva tetap, maka perlu diketahui nilai perolehan atau jumlah nilai yang digunakan untuk memperoleh aset tersebut. Nilai residu atau nilai sisa juga perlu diketahui sebelum menghitung nilai penyusutannya atau nilai residunya, nilai residu atau nilai sisa merupakan nilai aset yang dimiliki aset ketika umur ekonomis nya sudah habis. Hal lain yang perlu diketahui adalah umur ekonomis aset tersebut. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan yaitu metode garis lurus, metode jam jasa, metode hasil produksi, metode jumlah angka tahun.
Untuk menambah pemahaman anda tentang metode penilaian penyusutan, berikut beberapa contoh soal metode penyusutan aktiva tetap yang dapat anda gunakan sebagai bahan latihan anda untuk menilai kemampuan dan pemahaman anda tentang metode penilaian penyusutan atau depresiasi aktiva tetap.


1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) 
Dalam menilai penyusutan aktiva tetap, metode penyusutan ini didasarkan pada berlalunya waktu, jumlah penyusutan sama sepanjang masa manfaat
Cara perhitungan yang digunakan ialah:
(Harga perolehan - nilai residu) / umur ekonomis

Contoh soal:
PT Full Colour membeli sebuah mesin untuk kegiatan operasional perusahaan seharga Rp 5.000.000. Taksiran nilai residu sebesar Rp. 500.000. Jika ditaksir umur manfaat mesin yaitu selama 4 tahun. Hitunglah nilai penyusutan untuk setiap tahunnya menggunakan metode garis lurus!

Jawab:
 = (Harga perolehan - nilai residu) / umur ekonomis
= (Rp 5.000.000 – Rp 500.000) / 4
= Rp 4.500.000/4
= Rp 1.125.000


2. Metode Jam Jasa (Service Hours Method)
Metode penilaian penyusutan jam jasa ini biasanya digunakan untuk mesin produksi dan kendaraan, dengan sumsi aset tersebut akan cepat rusak bila digunakan dengan waktu penuh.
Cara perhitungan yang digunakan ialah:
 (Harga Perolehan-Nilai Residu)/Taksiran Jam Jasa

Contoh soal:
PT Pantang Mundur membeli mesin seharga Rp 5.000.000, nilai residu atau nilai sisanya ialah seharga Rp 500.000 dan ditaksir akan dapat digunakan selama 10.000 jam. Hitunglah nilai depresiasi degan menggunakan metode jam jasa:

Jawab:
= (Harga Perolehan-Nilai Residu)/Taksiran Jam Jasa
= (Rp 5.000.000 – Rp 500.000) / 10.000
= Rp 4.500.000 / 10.000
= Rp 450
Pada metode ini, pada akhir periode akuntansi akan dihitung berapa jam mesin digunakan. Sebagai contoh, pada akhir akhir periode akuntansi mesin telah digunakan sebanyak 1.000 jam, maka nilai penyusutannya yaitu sebesar Rp 450 x 1.000 = Rp 450.000

3. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)
Pada metode hasil produksi, untuk dapat menghitung nilai penyusutan aktiva tetap tiap periode, harus dihitung tarif depresiasi tiap unit produk. Selanjutnya tarif ini dikalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tersebut.
Cara perhitungan yang digunakan ialah:
 (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Taksiran Hasil Produksi

Contoh soal:
PT Full Colour sejumlah uang untuk membeli sebuah mesin dengan harga Rp 5.000.000. Nilai sisa mesin tersebut adalah Rp 500.000 dan selama umur ekonomisnya ditaksir akan menghasilkan 10.000 unit produk.

Jawab:
= (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Taksiran Hasil Produksi
= (Rp 5.000.000 – Rp 500.000) / 10.000
= Rp 4.500.000 / 10.000
= Rp 450
Apabila dalam tahun penggunaan pertama, mesin tersebut menghasilkan 500 unit produk, maka nilai penyusutan untuk tahun itu sebesar:
Rp 450 x 500 = Rp 225.000

4. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of Years Digits Method) 
Penyusutan aktiva tetap dihitung dengan cara mengalikan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu menurun dengan harga perolehan dikurangi nilai residu.
Rumus untuk menghitung nilai penyusutannya adalah:
(sisa umur penggunaan / jumlah angka tahun) x (harga perolehan - nilai residu)
 
Contoh soal:
PT X membeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 5.000.000, nilai sisa Rp 500.000 ditaksir umur ekonomis mesin adalah 4 tahun.
 
Jawab:
Jumlah angka tahun = 1 + 2 + 3 + 4 = 10
= (sisa umur penggunaan / jumlah angka tahun) x (harga perolehan - nilai residu)
= (3/10) x Rp 4.500.000
= Rp 1.350.000
Catatan: sisa umur angka tahun di atas adalah 3 karena perhitungan nilai penyusutan nya dilakukan di akhir periode, sehingga sisa umur ekonomis nya adalah 3 tahun.
 
Dalam menghitung nilai penyyusutan aktiva tetap, setiap perusahaan bebas memilih metode yang akan digunakan tergantung kebutuhan perusahaan tersebut.
Demikianlah uraian mengenai contoh soal metode penyusutan aktiva tetap, semoga contoh soal di atas dan penyelesaiannya dapat menambah pemahaman anda tentang metode penyusutan aktiva tetap. Saya mengucapkan terimakasih sudah membaca tulisan ini, silahkan baca tulisan yang lain untuk menambah pemahaman anda tentang materi akuntansi.

Post a Comment