Investasi merupakan harta yang digunakan oleh perusahaan untuk menambah kekayaan perusahaan dengan cara menerima manfaat berupa pendapatan atau keuntungan atas kegiatan investasi tersebut.
Kegiatan berinvestasi dapat dilakukan dengan berbagai macam pilihan alat investasi, seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi. Salah satu alat investasi yang banyak mengundang ketertarikan berinvestasi adalah saham.
Saham merupakan salah satu alat investasi berupa surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan. Dalam pencatatan modal saham dalam akuntansi, maka perlu juga anda mengetahui tentang perhitungan nilai saham. Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang bagaimana pencatatan modal saham dalam akuntansi.
Kegiatan berinvestasi dapat dilakukan dengan berbagai macam pilihan alat investasi, seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi. Salah satu alat investasi yang banyak mengundang ketertarikan berinvestasi adalah saham.
Saham merupakan salah satu alat investasi berupa surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan. Dalam pencatatan modal saham dalam akuntansi, maka perlu juga anda mengetahui tentang perhitungan nilai saham. Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang bagaimana pencatatan modal saham dalam akuntansi.
Pencatatan Modal Saham
Untuk dapat melakukan pencatatan modal saham dengan baik, perlu diketahui istilah – istilah sebagai berikut :
a. Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi yaitu : jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
b. Modal saham yang beredar: jumlah saham yang sudah dijual (beredar).
c. Modal saham belum beredar yaitu: jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi belum dijual.
d. Treasury stock yaitu : modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali oleh perusahaan.
e. Modal saham dipesan: jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk dibeli.
1. Penjualan secara tunai
Saham yang dijual secara tunai akan dicatat dengan mendebit akun (rekening) kas dan mengkredit rekening (akun) modal saham. Selisih harga jual saham (perdana) dengan nilai nominalnya akan dicatat dengan mengkredit rekening agio saham atau mendebit rekening disagio saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham perdana adalah :
Kas Rp.xxxx
Disagio Saham Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Atau
Kas Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Agio Saham Rp.xxxx
2. Penjualan Melalui Pesanan
Penjualan saham juga dapat dilakukan melalui pesanan, yaitu dengan cara dibayar sebagian dan sisanya akan dilunasi kemudian. Jumlah harga yang belum dilunasi dicatat senagai piutang pesanan saham dan jumlah nominal saham yang dipesan dikreditkan ke rekening modal saham di pesan. Apabila harga jual saham tidak sama dengan nilai nominalnya, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio saham pada waktu pesanan itu diterima.
Untuk pemesanan yang sudah melunasi harga saham maka sahamnya dikeluarkan. Pengeluaran saham ini di catat dengan mendebit rekening modal saham dipesan dan mengkredit modal saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham.
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Disagio saham Rp.xxxx
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Atau
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penerimaan piutang :
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penyerahan saham :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Modal saham biasa/prioritas Rp.xxxx
Pencatatan Pembatalan Pesanan Saham
Saham yang sudah di pesan, jumlah lembarnya disisihkan tersendiri dan akan di serahkan kepada pemesan bila harga jual sham sudah dilunasi. Apabila terjadi pemesanan tidak dapat melunasi kekurangan pembayarannya maka perusahaan dapat mengambil salah satu jalan sebagai berikut :
(a) Uang yang sudah diterima dikembalikan kepada pemesan
Jurnalnya :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham biasa/prioritas Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
(b) Uang yang sudah diterima dikembalikan pada pemesan sesudah dikurangi biaya atau kerugian penjualan kembali saham – saham tersebut.
Jurnalnya :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham biasa/prioritas Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Utang pada pemesan Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx
(c) Utang yang sudah diterima dianggap hilang (tidak dikembalikan)
Jurnalnya :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham Rp.xxxx
Modal dari pembatalan pesanan saham Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
(d) Mengeluarkan saham yang nilainya sama dengan jumlah uang yang sudah diterima
Jurnalnya :
Modal Saham dipesan Rp.xxxx
Agio Saham Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Pencatatan Pertukaran Saham dengan Aktiva selain Kas
kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima aktiva (selain dari kas). Dalam keadaan seperti ini besarnya jumlah yang akan di catat dalam rekening modal rekening aktiva didasarkan pada yang lebih muda ditentukan dari :
(a) Harga pasar saham yang dikeluarkan
(b) Nilai wajar aktiva tang diterima
Contoh :
PT Sun Profit menerbitkan 10.000 lembar saham nominal Rp 1.000 per lembar dan ditukar dengan sebuah gedung.
Maka:
1. Apabila harga pasar saham tidak diketahui,tetapi harga pasar gedung diketahui sebesar Rp 15.000.000,maka jurnal yang dibuat adalah :
Gedung Rp 15.000.000
Modal saham Rp 10.000.000
Agio saham Rp 5.000.000
2. Apabila harga pasar gedung tidak di ketahui tetapi harga pasar saham diketahui sebesar Rp 14.000.000 ,maka jurnalnya adalah :
Gedung Rp 14.000.000
Modal saham Rp 10.000.000
Agio saham Rp 4.000.000
3. Apabila harga pasar saham dan bangunan keduanya tidak di ketahui dan pimpinan perusahaan menetapkan harga perolehaan bangunan sebesar Rp.12.500.000,00,maka jurnalnya adalah:
Gedung Rp 12.500.000
Modal saham Rp 10.000.000
Untuk dapat melakukan pencatatan modal saham dengan baik, perlu diketahui istilah – istilah sebagai berikut :
a. Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi yaitu : jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
b. Modal saham yang beredar: jumlah saham yang sudah dijual (beredar).
c. Modal saham belum beredar yaitu: jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi belum dijual.
d. Treasury stock yaitu : modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali oleh perusahaan.
e. Modal saham dipesan: jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk dibeli.
1. Penjualan secara tunai
Saham yang dijual secara tunai akan dicatat dengan mendebit akun (rekening) kas dan mengkredit rekening (akun) modal saham. Selisih harga jual saham (perdana) dengan nilai nominalnya akan dicatat dengan mengkredit rekening agio saham atau mendebit rekening disagio saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham perdana adalah :
Kas Rp.xxxx
Disagio Saham Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Atau
Kas Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Agio Saham Rp.xxxx
2. Penjualan Melalui Pesanan
Penjualan saham juga dapat dilakukan melalui pesanan, yaitu dengan cara dibayar sebagian dan sisanya akan dilunasi kemudian. Jumlah harga yang belum dilunasi dicatat senagai piutang pesanan saham dan jumlah nominal saham yang dipesan dikreditkan ke rekening modal saham di pesan. Apabila harga jual saham tidak sama dengan nilai nominalnya, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio saham pada waktu pesanan itu diterima.
Untuk pemesanan yang sudah melunasi harga saham maka sahamnya dikeluarkan. Pengeluaran saham ini di catat dengan mendebit rekening modal saham dipesan dan mengkredit modal saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham.
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Disagio saham Rp.xxxx
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Atau
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penerimaan piutang :
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penyerahan saham :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Modal saham biasa/prioritas Rp.xxxx
Pencatatan Pembatalan Pesanan Saham
Saham yang sudah di pesan, jumlah lembarnya disisihkan tersendiri dan akan di serahkan kepada pemesan bila harga jual sham sudah dilunasi. Apabila terjadi pemesanan tidak dapat melunasi kekurangan pembayarannya maka perusahaan dapat mengambil salah satu jalan sebagai berikut :
(a) Uang yang sudah diterima dikembalikan kepada pemesan
Jurnalnya :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham biasa/prioritas Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
(b) Uang yang sudah diterima dikembalikan pada pemesan sesudah dikurangi biaya atau kerugian penjualan kembali saham – saham tersebut.
Jurnalnya :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham biasa/prioritas Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Utang pada pemesan Rp.xxxx
Kas Rp.xxxx
(c) Utang yang sudah diterima dianggap hilang (tidak dikembalikan)
Jurnalnya :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham Rp.xxxx
Modal dari pembatalan pesanan saham Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
(d) Mengeluarkan saham yang nilainya sama dengan jumlah uang yang sudah diterima
Jurnalnya :
Modal Saham dipesan Rp.xxxx
Agio Saham Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Pencatatan Pertukaran Saham dengan Aktiva selain Kas
kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima aktiva (selain dari kas). Dalam keadaan seperti ini besarnya jumlah yang akan di catat dalam rekening modal rekening aktiva didasarkan pada yang lebih muda ditentukan dari :
(a) Harga pasar saham yang dikeluarkan
(b) Nilai wajar aktiva tang diterima
Contoh :
PT Sun Profit menerbitkan 10.000 lembar saham nominal Rp 1.000 per lembar dan ditukar dengan sebuah gedung.
Maka:
1. Apabila harga pasar saham tidak diketahui,tetapi harga pasar gedung diketahui sebesar Rp 15.000.000,maka jurnal yang dibuat adalah :
Gedung Rp 15.000.000
Modal saham Rp 10.000.000
Agio saham Rp 5.000.000
2. Apabila harga pasar gedung tidak di ketahui tetapi harga pasar saham diketahui sebesar Rp 14.000.000 ,maka jurnalnya adalah :
Gedung Rp 14.000.000
Modal saham Rp 10.000.000
Agio saham Rp 4.000.000
3. Apabila harga pasar saham dan bangunan keduanya tidak di ketahui dan pimpinan perusahaan menetapkan harga perolehaan bangunan sebesar Rp.12.500.000,00,maka jurnalnya adalah:
Gedung Rp 12.500.000
Modal saham Rp 10.000.000
Agio saham Rp 2.500.000
Pencatatan Bonus yang berupa Saham
Agar penjualan obligasi atau saham prioritas bisa menarik pembeli,kadang – kadang diberikan sahm biasa sebagai bonus. Misalnya dalam penjualan 10 lembar saham prioritas nominal @ Rp 1.000 diberi bonus 1 lembar saham biasa,nominal Rp 1.000. Harga pasar saham prioritas tanpa bonus = Rp 950 per lembar. Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah sebagai berikut :
Kas Rp 10.000
Disagio saham prioritas Rp 500
Disagio saham biasa Rp 500
Modal saham prioritas Rp 10.000
Modal saham biasa Rp 1.000
Disagio saham prioritas dan saham biasa di hitung sebagai berikut :
Nilai nominal saham prioritas (10 lembar) Rp 10.000
Disagio saham prioritas dan saham biasa di hitung sebagai berikut :
Nilai nominal saham prioritas (10 lembar) Rp 10.000
Harga pasar saham prioritas (10 lembar) Rp 9.500
Disagio saham prioritas Rp 500
Harga jual saham prioritas plus bonus Rp 10.000
Disagio saham prioritas Rp 500
Harga jual saham prioritas plus bonus Rp 10.000
Harga pasar saham prioritas tanpa bonus Rp 9.500
Nilai saham biasa Rp 500
Nilai saham biasa Rp 500
Nilai nominal saham biasa Rp 1.000
Disagio saham biasa Rp 500
Demikianlah pembahasan mengenai pencatatan modal saham dalam akuntansi. Semoga tulisan ini bermanfaat dan saya mengucapkan terimakasih karena sudah membaca tulisan ini.
Disagio saham biasa Rp 500
Demikianlah pembahasan mengenai pencatatan modal saham dalam akuntansi. Semoga tulisan ini bermanfaat dan saya mengucapkan terimakasih karena sudah membaca tulisan ini.
1 comments:
Suatu saham memiliki harga saat ini sebesar Rp500.000,-, diharapkan memberikan dividen Rp200.000,- pada tahun depan, dan tahun depan diperkirakan harganya Rp550.000,-. Berapakah tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh?
ReplyPost a Comment