Bentuk Kertas Kerja

      
Stan Akuntansi
       Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam akuntansi yang bertujuan untuk melihat kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan sangat diperlukan dalam hal mengambil keputusan untuk perusahaan. Laporan keuangan juga sangat diperlukan olek pihak ekstern atau pihak luar perusahaan, sebagai contoh kecil nya bagi pihak ekstern yaitu untuk menentukan keputusan berinvestasi di perusahaan tersebut. Sehingga dalam pembuatan laporan keuangan sangat diperlukan keakuratan dalam proses pembuatan nya.
     Untuk menyusun laporan keuangan, perusahaan dapat menggunakan teknik langsung yaitu langsung disusun laporan keuangan dari akun buku besar yang sudah disesuaikan. Tetapi karena begitu pentingnya laporan keuangan, baik untuk pihak intern maupun ekstern perusahaan, laporan keuangan harus disusun dengan baik dan benar. Untuk itu diperlukan media untuk membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan yaitu kertas kerja/work sheet. Kertas kerja juga dibuat dengan tujuan menggurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat menyusun jurnal penyesuaian, kertas kerja juga berguna unutk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan.
        Bentuk kertas kerja terdiri dari 8 kolom, 10 kolom dan 12 kolom. Pada umumnya kertas kerja berbentuk 10 kolom, tetapi ada juga yang menggunakan 8 kolom dan 12 kolom tergantung pada kebutuhan perusahaan.

Kertas kerja 8 kolom
Kertas kerja bentuk 8 kolom terdiri atas kolom neraca saldo kolom kredit dan debit, kolom penyesuaian kolom debit dan kredit, kolom neraca saldo disesuaikan kolom debit dan kredit.
 
Bentuk Kertas Kerja 8 Kolom
 
 
Kertas kerja 10 kolom
Kertas kerja yang terdiri atas 10 kolom yaitu kolom neraca saldo yaitu kolom debit kredit, kolom penyesuaian kolom debit dan kredit, kolom neraca saldo disesuaikan yaitu kolom debit dan kredit, kolom laba/rugi yaitu kolom debit dan kredit, kolom neraca yaitu kolom debit dan kredit.

Kertas kerja 10 kolom
 
 
Kertas kerja 12 kolom
Kertas kerja yang terdiri atas 12 kolom yaitu kolom neraca saldo yaitu kolom debit kredit, kolom penyesuaian kolom debit dan kredit, kolom neraca saldo disesuaikan yaitu kolom debit dan kredit, kolom laba/rugi yaitu kolom debit dan kredit, kolom ekuitas yaitu kolom debit dan kredit, kolom neraca yaitu kolom debit dan kredit.

Kertas kerja 12 kolom
 
 
Langkah-langkah penyusunan kertas kerja sebagai contoh kertas kerja yang digunakan adalah kertas kerja 10 kolom sebagai berikut:
1. Menyiapkan kertas kerja dan mengisi kolom neraca sisa berdasarkan neraca sisa yang telah disiapkan atau dari saldo yang ada di akun buku besar.
2. Mengisi kolom penyesuaian seakan-akan menjurnal data penyesuaian. Apabila nama akun yang harus disesuaikan belum ada di neraca sisa maka akun tersebut dicantumkan dibawah akun-akun yang sudah ada.
3. Mengisi kolom neraca sisa disesuaikan dengan jumlah-jumlah yang diperoleh dari penggabungan neraca sisa dengan jurnal penyesuaian untuk masing-masing akun.
  • Jika letaknya sama maka langsung dijumlah. Hasilnya dipindah ke kolom neraca sisa disesuaikan pada sisi yang sama.
  • Jika letaknya berlawanan maka diselisihkan. Hasilnya dipindahkan ke kelom neraca sisa disesuaikan, sesuai dengan sisi yang lebih besar.
4. Memindahkan jumlah-jumlah pada neraca sisa disesuaikan ke kolom laba rugi atau neraca pada sisi yang sama, dengan cara
  • Untuk akun riil yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas (termasuk prive) dipindah ke kolom neraca.
  • Untuk akun nominal yaitu pendapatan dan beban dipindah ke kolom laba rugi.
5. Menjumlahkan angka-angka dalam kolom laba-rugi, kemudian menuliskan selisih antara jumlah debit dan kredit di sisi jumlah yang lebih kecil sehingga jumlah debit dan kredit sama.
6. Menuliskan kata laba bersih atau rugi bersih ke dalam kolom akun dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Jika jumlah debit lebih besar daripada jumlah kredit (kolom laba rugi) sehingga selisihnya ditulis di kredit berarti rugi bersih.
  • Jika jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debit (kolom laba rugi) sehingga selisihnya ditulis di debit berarti laba bersih.
7.  Memindahkan laba rugi bersih ke kolom neraca pada sisi yang berlawanan.
8. Menjumlahkan kolom neraca sehingga jumlah debit dan kredit menjadi sama. Kemudian seluruh hasil penjumlahan yang ada di kertas kerja diberi garis dua.

Demikianlah uraian mengenai bentuk kertas kerja dalam akuntansi. Semoga uraian di atas dapat menambah pemahaman anda tentang bentuk kertas kerja dan cara penyusunan kertas kerja. Saya mengucapkan terimakasih karena sudah membaca tulisan ini, baca tulisan yang lain juga untuk menambah pengetahuan anda mengenai akuntansi. Semoga tulisan ini bermanfaat..

Post a Comment