Seperti yang kita bahas dalam tulisan sebelumnya mengenai metode penilaian persediaan ada tiga metode yang digunakan yaitu metode FIFO, metode LIFO dan metode Average atau rata-rata, kali ini kita akan membahas contoh soal metode penilaian persediaan menggunakan metode FIFO, LIFO dan Average (Rata-rata) pada sistem periodik.
1. Metode FIFO
Metode FIFO atau First In First Out merupakan metode penilaian persediaan barang dagang dimana barang dagang yang pertama masuk menjadi barang yang pertama keluar. Untuk menghitung harga pokok penjualan digunakan harga per unit barang yang masuk terlebih dahulu. Untuk menghitung nilai persediaan barang dihitung dengan mengalikan barang yang masih tersedia dengan harga per unit barang.
2. Metode LIFO
Metode LIFO atau Last In First Out ialah metode penilaian persediaan barang dagang dimana barang dagang yang terakhir masuk menjadi barang yang terlebih dahulu keluar. Untuk menghitung harga pokok penjualan dengan menggunakan harga pokok barang yang masuk terakhir terlebih dahulu. Sedangkan untuk menghitung nilai persediaan barang dagang dengan mengalikan barang yang masih tersedia dengan harga persatuan.
3. Metode Average (Rata-rata)
Yaitu Metode penentuan persediaan berdasarkan ketentuan dari perhitungan harga pokok rata-rata per unit dikalikan dengan jumlah unit persediaan. Nilai persediaannya dihitung berdasarkan harga rata-rata selama periode tertentu.
Untuk sistem periodik digunakan dua jenis metode average atau rata-rata yaitu:
a) Metode rata-rata sederhana
b) Metode rata-rata tertimbang
Berikut ini contoh soal untuk menambah pemahaman anda tentang metode penilaian persediaan pada sistem periodik.
Contoh soal nya sebagai berikut:
Perusahaan mencatat persediaan barang dagang dengan metode periodik. Berikut ini adalah data yang diperoleh selama bulan Februari 2017 :
Tgl 1 Februari : Persediaan Awal 200 unit @ Rp. 5000
Tgl 10 Februari : Pembelian 300 unit @ Rp. 5.500
Tgl 21 Februari : Pembelian 400 unit @ Rp. 5.300
Tgl 23 Februari : Pembelian 100 unit @ Rp. 5.200
Pada tanggal 30 Februari 2017 Persediaan Akhir sebanyak 300 unit
( menggunakan sistem periodik)
Diminta :
Hitunglah nilai persediaannya dan Harga Pokok Penjualannya..
Jawabannya :
Persediaan yang terjual akhir periode = 1.000 unit - 300 unit = 700 unit
1. Metode FIFO Periodik
Nilai persediaan akhir :
Diketahui persediaan akhir nya 300 unit, maka menghitung nilai persediaannya adalah:
200 unit @ Rp 5.300 = Rp 1.060.000
100 unit @ Rp 5.200 = Rp 520.000
Rp 1.580.000
Maka nilai persediaan akhir nya ialah Rp 1.580.000
HPP = Barang tersedia untuk dijual - Persediaan akhir
= Rp 5.290.000 - Rp 1.580.000
= Rp 3.710.000
2. Metode LIFO Periodik
Nilai persediaan akhir :
Diketahui persediaan akhir nya 300 unit, maka menghitung nilai persediaannya adalah:
100 unit @ Rp 5.500 = Rp 550.000
200 unit @ Rp 5.000 = Rp 1.000.000
Rp 1.550.000
Maka nilai persediaan akhirnya ialah Rp 1.550.000
HPP = Barang tersedia untuk dijual - Persediaan akhir
= Rp 5.290.000 - Rp 1.550.00
= Rp 3.740.000
3. Metode Average Periodik
• Rata-Rata Tertimbang:
Nilai persediaan akhir = 300 x Rp 5.290.000/1.000
= 300 x Rp 5.290
= Rp 1.587.000
HPP = Barang tersedia untuk dijual - Persediaan akhir
= Rp 5.290.000 - Rp 1.587.000
= Rp 3.703.000
• Rata-Rata Sederhana
Nilai persediaan akhir = 300 unit x Rp 21.000/4
= 300 x Rp 5.250
= Rp 1.575.000
HPP = Barang tersedia untuk dijual - Persediaan akhir
= Rp 5.290.000 - Rp 1.575.00
= Rp 3.715.000
Demikianlah uraian mengenai contoh soal metode penilaian persediaan pada sistem periodik. Semoga contoh soal tersebut dan juga penjelasan di atas boleh menambah pemahaman anda mengenai metode penilaian persediaan pada sistem periodik.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terimakasih karena sudah membaca tulisan ini.
5 comments
Cara membuat jurnalnya gimanan ya?
Replymisalkan urutan
Replypersediaan awal1
pembelian2
penjualan
pembelian3
penjualan
penjualan
pembelian4
makenya yang mana?
fifo?sama lifo
pem4&pem3 fifo
pers aw1&pem3 lifo
bener nggak?
Metode FIFO periodik dan LIFO periodik ga terbalik ya? Kalau FIFO harusnya ambil nilai dari pembelian awal.
Replyiya saya setuju kayanya itu terbalik
ReplyPost a Comment